Sunday 12 January 2014

Penyakit Kadas, Kurap

Ini dia, salah satu penyakit kulit oleh jamur (dermatophytosis) yang mudah dikenali karena bentuknya yang khas dan berpulau-pulau mirip kepulauan Indonesia Raya. Kadas atau kurap bisa menimpa siapa saja, terutama orang-orang di daerah tropis, lembab, panas, gerah dan orang-orang yang mudah berkeringat. Bahkan orang yang mandi lebih 2 kali seharipun atau yang sehari-hari bekerja di tempat ber-AC, masih dapat terkena Kadas. Kali ini kita hanya membahas kadas di badan (termasuk tangan dan kaki) atau di dunia medis dikenal dengan nama Tinea corporis.

Sebagian penderita kadas (Tinea corporis) cenderung mengabaikan penyakitnya kecuali ketika ada anggota keluarga atau teman dekat atau pihak lain yang mengingatkannya. Tak jarang kadas dibiarkan hingga bertahun-tahun sampai memenuhi pinggang dan bokong . (saya mengistilahkan dengan jajaran pulau-pulau Asia Tenggara, saking banyak dan luasnya)

Apa Penyebabnya?

Tinea corporis ( di badan) atau Kadas merupakan salah satu infeksi jamur dermatofitosis (dermatophytosis) pada permukaan kulit yang disebabkan oleh jamur dermatophyte. Terbanyak adalah spesies Microsporum canis, Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum. Jenis penyebab berbeda-beda di setiap wilayah dan tempat.
Bentuk (klinis) infeksi jamur dermatofitosis pada permukaan kulit dibedakan berdasarkan tempatnya, diantaranya:

  • Tinea Kapitis ( Tinea capitis ). Infeksi jamur yang terletak di kulit dan rambut kepala.
  • Tinea Korporis ( Tinea corporis ).  Terletak pada kulit wajah, badan, lengan dan bokong.
  • Tinea Kruris. Di daerah pelipatan paha, organ genital dan daerah anus. apat menyebar ke bokong dan perut bagian bawah.
  • Tinea Pedis. Terletak di kulit tangan dan kaki, sela jari, telapak tangan maupun kaki.
  • Tinea Unguium. Infeksi jamur dermatofitosis di kuku.
  • Tinea Imbrikata. Bercak bersisik dan melingkar serta terasa gatal.

Tanda-tanda Dan Keluhan

  • Tinea corporis ditandai dengan bercak berbagai bentuk. Terbanyak adalah bentuk annular (seperti cincin) dan iris (sirkuler). Masing-masing bercak dapat bergabung membantuk bercak yang lebih luas.
  • Bercak berbatas tegas dengan bagian tepi relatif lebih aktif dan lebih jelas dibanding bagian tengah.
  • Pada fase akut terasa gatal, clekit-clekit, terutama jika berkeringat dan cuaca panas.
  • Pada Tinea corporis menahun lebih sering diabaikan lantaran tidak menimbulkan keluhan selain keluhan kosmetik.

Pengobatan

Prinsip pengobatan ditujukan kepada pemberantasan jamur dan mengurangi keluhan penyerta (simptomatis) serta mencegah reinfeksi selama maupun setelah pengobatan.

Obat-obat yang lazim digunakan, diantaranya:

Anti Jamur Oral (diminum), misalnya:

  • Griseofulvin 500 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu. Hasil pengobatan biasanya mulai nampak setelah memasuki minggu ketiga.
  • Ketoconazole 200 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu.
  • Itraconazole 100 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 2 minggu.
  • Terbinafine 250 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 2 minggu.

Anti Jamur Topikal (salep, cream, bedak), misalnya:

  • Salep Whitfield. Obat kuno ini kadang masih cukup bagus. Dioleskan 2 kali sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu.
  • Miconazole 2%. (krim, bedak). Dioleskan 2 kali sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu. Pada Tinea corporis yang luas dan pada anak balita, dapat dipertimbangkan penggunaan obat luar berbentuk bedak (misalnya: daktarin dan mycorine), 2-3 kali sehari.
  • Ketoconazole 2 %. Dioleskan 2 kali sehari, setidaknya selama 2-4 minggu.

Adapun obat-obat untuk meredakan gatal, biasanya menggunakan antihistamin.
Obat-obat tersebut dapat juga diberikan pada Tinea bentuk (klinis) lain berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.

Fakta Seputar Pengobatan

Berdasarkan pengamatan selama praktek dan dalam pergaulan di tengah masyarakat maupun pertanyaan-pertanyaan seputar pengobatan infeksi jamur kulit melalui email, pada umumnya penderita kurang memahami bahwa pengobatan jamur memerlukan waktu yang lama, sedikitnya 2-4 minggu. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penjelasan atau mungkin penderita maunya bimsalabim sembuh dalam beberapa hari.

Tak jarang muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini:

Cak, saya sudah minum obat jamur oral dan cream, harganya muahal, tapi udah minum 5 hari koq gak sembuh-sembuh, napa ya ? Apa obatnya gak cocok ?

Tolong segera jawab, cak! Darurat nih! … Dah nebus obat anti jamur ratusan ribu, ehhh… setelah seminggu masih gak ilang-ilang. Ada obat yang cepet sembuh gak ?

Jamurku udah gak aktif…dah sembuh… koq bekasnya gak ilang-ilang ?

Aku didiagosa infeksi jamur oleh dokter kulit. Ada pantangan makanan gak sih ?

Dok, selangkanganku penuh jamur, menjalar ke daerah kemaluan. Bahaya gak ?

Dan masih banyak lagi pertanyaan senada yang memerlukan penjelasan tidak hanya sekali, namun adakalanya beberapa kali agar penderita benar-benar memahami bahwa pengobatan jamur kulit memerlukan waktu berminggu-minggu.

Penting diketahui bahwa jamur kulit tidak berbahaya, tidak ada hubungannya dengan golongan darah, tidak ada pantangan makanan dan yang lebih penting seyogyanya mematuhi saran dan anjuran dokter. A

Apabila setelah pengobatan 2-4 minggu ternyata si kadas masih krasan bercokol di kulit, sebaiknya kontrol ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lanjutan atau penggantian jenis obat.

Kegagalan Pengobatan

Beberapa faktor penyebab terjadinya kegagalan pengobatan, antara lain:

  • Penggunaan obat yang  kurang tepat, menyangkut jenis, dosis dan lamanya penggunaan.
  • Penggunaan obat yang tidak teratur, suka lupa dan bosan.
  • Adanya infeksi sekunder yang tidak sekaligus diobati.
  • Terjadinya infeksi ulangan (reinfeksi) selama pengobatan maupun setelah pengobatan.
  • Terjadinya resistensi obat akibat pengguanaan obat yang tidak teratur dan tidak tepat.

Upaya Pencegahan

Bagi seseorang yang sedang terinfeksi jamur kulit atau yang relatif mudah terinfeksi jamur berdasarkan pengalaman masa lalunya (pernah menderita infeksi jamur), ada baiknya berupaya mencegah penjalaran dan terulangnya infeksi jamur kulit dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menggunakan pakaian longgar dan sedapat mungkin terbuat dari bahan katun.
  • Menggunakan kaos kaki dari bahan katun dan menghindari memakai kaos kaki yang lembab.
  • Mengganti pakaian setiap hari dengan pakaian kering. (untuk yang kos-kosan hendaknya tidak membiasakan diri memakai pakian yang tergantung berhari-hari tanpa dicuci … termasuk yang gak kos juga) :P
  • Menggunakan sepatu yang tidak lembab. (jangan lupa menjemur sepatu yaaa)
  • Mengeringkan handuk setelah setiap kali digunakan.
  • Menghindari memakai pakaian orang lain yang sedang menderita infeksi jamur kulit.
  • Mandi dengan air bersih segera setelah mandi di tempat-tempat umum.
  • Jika perlu, menaburkan bedak atau bedak anti jamur terutama di sela-sela jari kaki dan pelipatan kulit.

Semoga bermanfaat.

Sumber: cakmoki86.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment