Friday 31 January 2014

Cara Mengobati Varises

Tanya:
Terima Kasih atas kesemptan yg dibrikan. Saya ingin menanyakan, apakah varises dapat disembuhkan?Jika bisa bagaimana caranya, kemudian obat yg sudah ada dipasaran saat ini apakah terjamin khasiatnya untuk menyembuhkan varises? Jika bpk/ibu mempunyai referensi mengenai jenis obat yang sesuai, mohon sebutkan. Terima kasih atas jawaban Bpk/Ibu.

Adi S, 22 tahun

Jawab:
Halo Adi,

Varises adalah urat-urat halus yang biasanya berkelok-kelok dan bahkan bisa bercabang-cabang seperti sarang laba-laba, merupakan pelebaran pembuluh darah yang bisa diakibatkan oleh besarnya tekanan ke daerah tertentu, misalnya varises di kaki pada orang yang sering berdiri, ibu hamil, ataupun orang yang kegemukan.

Pada pria, sebetulnya kecenderungan mengalami varises lebih kecil dibandingkan wanita, karena tonus otot-otot pria lebih kuat, namun bukan berarti varises tidak mungkin terjadi pada pria sekalipun.

Pengobatan varises bermacam-macam. Jika masih tergolong ringan, biasanya dokter akan menyuntikkan suatu zat dalam volume kecil ke dalam pembuluh darah yang membesar tersebut, untuk mengempiskannya. Tapi jika masuk kategori berat, biasanya diperlukan tindakan bedah oleh dokter ahli jantung pembuluh.

Sebaiknya, sebelum melakukan pengobatan sendiri, Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter akan menentukan apakah varises yang Anda miliki tergolong ringan, sedang atau bahkan parah. Karena pengobatan sendiri tanpa mengetahui secara pasti tingkat keparahannya, tidak akan terlalu banyak berarti dalam penyembuhannya. Sayang kan, uang Anda telah banyak terbuang untuk membeli obat yang ternyata malah tidak berdampak apa-apa pada varises Anda.

Semoga jawaban kami dapat bermanfaat bagi Anda. Salam dari Mediasehat!

Sumber: Media Sehat

Thursday 30 January 2014

Pruritis Sulit Hilang

Tanya:
Maaf dok, mo konsulitasi tentang kulit. Saya punya sepupu yang alergi kulit, kalo tidak salah katanya pruritis, kakinya gatal-gatal bintik berair di sekitar punggung telapak kaki sampai mata kaki,pantat juga jerawatan. Dia sudah ke beberapa dokter spesialis kulit,dokter menyarankan untuk selalu pakai apapun yang dari katun dan harus serba bersih dari debu dan serangga, kemudian harus pakai sabun&sampo bayi serta diberi pelembab khusus. Menurut dokter hal itu disebabkan kulitnya yang kering dan ada kemungkinan genetik sehingga tidak bisa disembuhkan, hanya bisa diantisipasi dengan menjaga kebersihan dan sepertinya ribet sekali karena debu kan ada dimana-mana.Yang saya ingin tanyakan apakah memang betul tidak bisa disembuhkan ? karena berbagai obat sudah dicobanya, jika bisa tolong saya diberitahu bisa disembuhkan dengan apa, dimana dan biayanya berapa ? saya kasihan melihatnya karena sangat mengganggu aktivitas kerjanya, dia sangat minder dengan keadaannya jika ada yang melihat kakinya dan pacarnya juga akan mengajaknya menikah tapi dia ragu karena malu dengan keadaanya yang sampai sekarang pacarnya belum mengetahui, atas saran dan bantuan dokter saya ucapkan banyak terimakasih.

nina, 24 tahun

Jawab : 
Halo Nina, mohon maaf apabila jawaban ini sangat terlambat. Pruritis atau Pruritus adalah terminologi medis untuk kondisi gatal-gatal. Biasanya orang yang memiliki pruritis akan terus menerus menggaruk bagian yang gatal, bahkan kadang sampai menimbulkan luka. Salahsatu penyebab pruritis memang karena alergi, selain itu penderita diabetes juga lazim mengalami pruritis. Oleh karena itu, anjuran dokter untuk menghindari debu dan serangga adalah benar. Memang kalau secara logika kedengarannya sulit, tapi sebetulnya hal ini bisa dilakukan dengan selalu menjaga kulit bersentuhan dengan debu atau sisa-sisa serangga (debris), dengan cara selalu menggunakan pakaian yang bersih, terutama saat mau tidur. Setelah bepergian, langsung mengganti pakaian dan mandi, barulah menggunakan pakaian rumah yang bersih. Sebaiknya jangan menggunakan pakaian yang sama sepanjang hari, karena debu dan keringat bisa memicu timbulnya gatal.

Usahakan seprai tidur juga selalu bersih, jangan pernah "naik" ke tempat tidur dalam kondisi kaki kotor dan juga dengan masih menggunakan pakaian yang baru dipakai bepergian. Alergi memang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dihindari. Gunakan selalu talk bayi yang tidak mengandung parfum dan bersifat hypoallergenic agar kulit tetap kering. Untuk gatal-gatal yang telah menimbulkan luka, mintalah pada dokter Anda salep yang bisa digunakan untuk mengobati luka sehingga bisa sembuh dan bekasnya pun memudar.

Yang cukup bisa membantu, cobalah ajak sepupu Anda untuk selalu mengkonsumsi buah-buahan segar dan sayuran segar (lalap), karena sayur-sayuran dan buah-buahan segar banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan untuk merawat kulit dan membantu pembentukan sel-sel baru, sehingga walaupun kulitnya banyak terdapat bekas garukan, insya Allah perlahan-lahan bisa memudar. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi Anda dan sepupu Anda. Salam dari Mediasehat!

Sumber: Media Sehat

Wednesday 29 January 2014

Beda Pembersih, Beda Hasilnya?

Tanya:
Setelah pergi ke klinik facial muka pakai obat berbeda dari klinik tersebut , kalau di rumah pakai pembersih kose . Jadi pemakaian obat pembersih di klinik dan di rumah berbeda. Karena saya tidak berlangganan obat di klinik Apakah ada dampak negatifnya??

Suahartini, 27 tahun

Jawab: 
Dear Suhartini,

Selama jenisnya sama-sama pembersih, dan keduanya aman untuk digunakan (ada izin Badan Pengawas Obat dan Makanan RI), maka menurut hemat kami tidak ada perbedaan yang signifikan, karena pembersih wajah sifatnya hanya kosmetik, bukan obat, dan digunakan di permukaan kulit saja.

Semoga jawaban singkat ini dapat memberikan penjelasan atas pertanyaan Anda. Salam dari Mediasehat!

Sumber: Media Sehat

Sunday 26 January 2014

Kulit Wajah Terlihat Tua?

Tanya:
Saya mengamalami masalah di bagian wajah yang kelihatan lebih tua dari umur saya, apa ada obat tradisional atau kosmetik mengembalikan wajah saya lebih tua ini ke bentuk yang susai dengan umur saya. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih

kamil, 22 tahun

Jawab:
Dear saudara Kamil,

Wajah kelihatan lebih tua itu bisa jadi berarti kulit wajah anda kusam. Untuk menanggulangi wajah kusam, ada 2 cara yang bisa dilakukan:

A . Penanggulangan dari dalam

Lakukan pola hidup sehat, dengan makan-minum, olah raga dan istirahat yang cukup, karena pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, suka minum minuman keras, suka begadang atau banyak pikiran, akan tercermin langsung pada kulit anda, kulit anda pasti akan terlihat kusam.
Minum air putih. Manfaat dari minum banyak air putih adalah menjaga keseimbangan kelembaban, kekenyalan dan revitalitas kulit dari dalam.
Sayuran dan buah. Buah dan sayuran banyak mengandung vitamin yang baik untuk kulit, seperti vitamin C dan E yang berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk kulit.
Supplemen makanan, bila perlu. Jika asupan sehari-hari anda (sayur dan buah) kurang, maka  anda dianjurkan untuk minum supplemen vitamin A, C dan E.

B. Penanggulangan dari luar

     a) Perawatan dengan produk kosmetika, terutama :

Yang berefek melembabkan / moisturizer, bahkan untuk kulit berminyak sekalipun, karena kelembaban kulit bisa hilang sejalan dengan aktivitas sehari-hari dan efek lingkungan, seperti ruang ber-AC.
Yang berefek anti UV. Sinar matahari mengandung sinar UVA dan UVB yang bisa membuat kulit anda kusam dan hitam.

Krim malam. Krim malam baik, karena selama kita tidur / istirahat malam, kulit melakukan regenerasi kulit, krim malam akan membantu mengoptimalkan proses regenerasi kulit tersebut.
Masker wajah, baik gel peel-off dan clay. Efeknya untuk membersihkan dan mengembalikan kelembaban dan mengencangkan tekstur kulit.

     b) Perawatan dengan tehnik kosmetika 

Facial. Proses facial berguna untuk mengikis sel-sel kulit mati dan kotoran yang tidak terjangkau dengan pembersihan biasa, dengan bantuan para ahli kecantikan. Selain membersihkan, proses facial akan membantu mempercepat proses pembaharuan sel-sel kulit, sehingga kulit tampak berseri. Dewasa ini sudah banyak tehnik-tehnik facial, dari konvensional (dengan scrubbing), microdermabrasi sampai ozonisasi.
Pemijatan. Pemijatan area wajah bisa membantu mengembalikan kecerahan kulit wajah, karena pemijatan akan memperlancar sirkulasi darah dan suplai oksigen ke sel-sel kulit.

Silakan anda mencoba sendiri cara yang kami anjurkan tadi. Jika anda merasa perlu, anda bisa saja langsung berkonsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis kulit. Kami rasa, konsultasi langsung ke dokter kulit akan benar-benar membantu anda mengatasi masalah anda.

Demikian jawaban kami, semoga dapat membantu.

 Salam,

Tim Konsultasi Kesehatan Mediasehat

Sumber: Media Sehat

Tuesday 21 January 2014

Telapak Kaki Pecah & Kasar

Tanya:
Saya mempunyai masalah dengan di telapak kaki saya yang kasar dan pecah-pecah, bahkan hampir seluruh telapak kaki. Sudah dicoba dengan obat-obat yang beredar dipasaran dari produk yang berbeda-beda tetapi tidak pernah berhasil disembuhkan bahkan malah semakin kasar. Yang ingin saya tanyakan bagaimana cara mengatasi hal tersebut dan dimana saya dapat obat untuk telapak kaki saya ini / terima kasih

rani, 30 tahun

Jawab:
Dear Rani,
Telapak kaki yang pecah-pecah bisa disebabkan oleh beberapa hal. Apakah disertai dengan rasa gatal atau nyeri, karena jika demikian bisa disebabkan karena jamur. Kondisi kaki yang selalu tertutup sepatu (misalnya sepatu berbahan kulit sintetis) juga menyebabkan kaki menjadi panas dan akibatnya mudah pecah-pecah atau kasar. Kaki yang selalu tertutup juga bisa memancing jamur tumbuh subur sehingga kondisinya akan lebih susah untuk diobati.

Untuk membantu mengurangi kasar-kasar pada kaki, cobalah untuk mengurangi menggunakan sepatu tertutup jika memang kondisinya seperti itu. Gunakan kaus kaki untuk menyerap lembab keringat jika harus memakai sepatu. Sering-sering lepas sepatu untuk memberi udara segar pada kaki Anda, atau gunakan sepatu sandal yang lebih terbuka. Kalau kantor Anda memungkinkan Anda menggunakan sandal biasa selama di kantor, gantilah sepatu Anda dengan sandal sesekali. Hak sepatu yang tinggi juga bisa memberi kontribusi pada telapak kaki yang pecah-pecah karena dengan hak tinggi Anda memberi tekanan lebih pada telapak kaki.  jadi sebaiknya untuk sementara hindari pemakaian hak sepatu tinggi.

Untuk perawatan di rumah, cobalah rendam kaki Anda dengan air hangat yang diberi sabun cair, setidaknya sepuluh sampai lima belas menit. Jika telapak kaki sudah agak lunak, gunakan batu apung khusus untuk telapak kaki (jangan terlalu kasar karena bisa menyebabkan iritasi) atau sikat khusus telapak kaki, dan gosok-gosokkan dengan lembut dengan gerakan memutar, kira-kira lima menit untuk masing-masing kaki. Setelah itu keringkan kaki, pijat-pijatlah dengan lembut dengan menggunakan minyak esensial atau boleh juga dengan body lotion agar peredaran darah di telapak kaki lancar. Anda juga bisa menggunakan body butter karena kadar emolientnya (pelembut) lebih tinggi dari body lotion biasa. Lakukan perawatan ini seminggu sekali. Perawatan ini bisa Anda lakukan sendiri di rumah atau di salon.

Untuk perawatan hari-hari, jangan lupa menggunakan body butter di telapak kaki pada malam hari sebelum tidur. Atau boleh juga menggunakan krim khusus telapak kaki seperti Gehwol. Lakukan pada kaki yang bersih (jadi bersihkan dulu dengan sabun secara seksama sebelum tidur). Penggunaan krim pada telapak kaki di malam hari bisa membantu kulit telapak lebih lembut di keesokan harinya, sehingga tidak mudah teriritasi saat Anda harus berlalu-lalang dengan sepatu.

Lakukan semuanya dengan sabar, insya Allah perlahan-lahan kondisi kulit telapak Anda akan semakin membaik. Salam dari Mediasehat!

Sumber: mediasehat

Cara Mengatasi Keringat Berlebihan

Tanya:
Pertanyaan saya mungkin sudah banyak dikupas namun rasanya kok belum puas jika belum bertanya sendiri karena mungkin kasusnya sedikit berbeda. Tetapi masih pada masalah keringat. Keringat saya sangat banyak terutama pada ketiak, dada, punggung dan dahi. Bukan karen olah raga atau kerja berat.
1. Saya merasa bahwa suhu udara selalu panas. Orang lain merasa suhu udara "biasa" saya merasa kepanasan, orang lain mengatakan dingin, saya baru merasa biasa apalagi kalau orang lain mengatakan kepanasan, naka saya sudah mandi keringat.
2. Saya berkeringat tidak pandang suhu udara. Bahkan diruang ber AC pun saya bisa mandi keringat. Sebab dengan sedikit saja tekanan jiwa (sedikit saja stress) keringat langsung mengalir walaupun udara dingin. Saya sudah berusaha sesantai mungkin, mempersiapkan pekerjaan sebaik mungkin agar tidak terjadi beban waktu melaksanakan. Mungkin sebagai data tambahan saya adalah guru. Sehingga menghadapi siswa mestinya adalah hal biasa. tetapi dalam mengajar saya pasti berkeringat apalagi kalau ada permasalahan yang saya tidak bisa njawab. Dok, saya selalu tidak PD dan malu gara-gara keringat ini. Kira-kira langkah apa yang bisa saya lakukan. Kalau kedokter, dokter spesialis apa. Terima kasih.

budi, 47 tahun

Jawab: 
Pak Budi yth.,

Ada beberapa penyebab kemungkinan Anda mudah berkeringat. Tapi yang sebetulnya ingin saya ketahui adalah :

1. sejak kapan Anda mengalami hal ini? Apakah sejak Anda muda atau masih kecil, atau baru beberapa tahun belakangan ini. Karena jika memang Anda mengalami ini sejak kecil, kemungkinan ada abnormalitas pada tubuh yang menyebabkan tubuh Anda berkeringat secara berlebihan, yaitu hiperhidrosis. Ini bukanlah penyakit, tetapi semacam gangguan fungsi di mana tubuh memproduksi keringat secara berlebihan.

2. Apakah Anda merasa suhu tubuh Anda lebih panas atau orang lain pernah mengatakan bahwa suhu tubuh Anda lebih panas? Dan Anda sulit gemuk? Jika ya, maka kemungkinan Anda memiliki sistem metabolisme tubuh yang lebih cepat dari orang normal. Sistem metabolisme tubuh yang cepat akan menyebabkan suhu basal tubuh juga lebih tinggi. Kondisi ini normal saja sebetulnya, hanya masalah keringat yang mengganggu.

 3. Tapi karena Anda mengatakan bahwa Anda merasa suhu udara selalu panas, ada hal-hal penting lainnya yang harus diketahui. Apakah tubuh Anda tergolong gemuk? Apakah Anda mudah merasa stres dan mudah marah? Atau, apakah Anda pernah dideteksi dengan tekanan darah yang tinggi? Apakah Anda sering merasa nyeri dada atau antara dada dan leher? Atau apakah Anda merasa mudah lelah?

Ada beberapa penyebab lain seseorang bisa 'tiba-tiba' mengalami keringat berlebihan. Jika ANda tergolong gemuk, deposit lemak bisa menyebabkan tubuh Anda seperti dilindungi 'mantel' sehingga Anda akan merasa lebih panas. Selain itu jika Anda juga terdeteksi hipertensi, Anda akan lebih mudah tegang dan stres, akibatnya keringat akan lebih keluar. Jika Anda merasa adanya nyeri di dada, Anda musti waspada karena keringat berlebih juga salahsatu gejala angina pectoris, atau yang kita kenal dengan serangan jantung. Dan jika Anda selalu merasa mudah lelah, kemungkinan besar keringat berlebih yang Anda alami ada hubungannya dengan gangguan pada kelenjar tiroid.

Jika yang Anda alami tergolong point nomor 1, atau hiperhidrosis, dan point 2, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk mengatasi. Anda harus selalu menggunakan antiperspirant deodorant untuk mengurangi keringat berlebih (pilih yang untuk kulit sensitif karena pemakaian yang sering bisa menyebabkan kulit iritasi), dan Anda terpaksa harus menggunakannya lebih sering dari orang normal. Anda juga sebaiknya membawa baju ganti (berikut kaus dalam) kemanapun Anda pergi agar jika baju yang Anda gunakan basah oleh keringat, Anda bisa segera menggantinya dengan yang kering. Hal ini juga penting untuk kepercayaan diri Anda, karena dengan pakaian basah oleh keringat, Anda menjadi tidak percaya diri.

Akibatnya Anda akan lebih stres dan keringat akan lebih mengucur lagi. Pastikan Anda selalu membawa saputangan kering dan handuk kecil untuk mengeringkan keringat. Untuk menghindari bau keringat, Anda harus rajin mandi, dan usahakan agar ketiak selalu bersih dari bulu ketiak untuk mencegah bakteri tumbuh subur. Usahakan untuk selalu mempersiapkan diri Anda menghadapi hari-hari dengan lebih baik lagi (misalnya tugas-tugas atau persiapan mengajar Anda) sehingga Anda tidak mudah stres.

Ada baiknya Anda mengurangi asupan garam karena bisa membantu Anda mengurangi keringat (garam sifatnya menarik air, dengan membuang garam melalui kelenjar keringat -sbg salah satu mekanisme pembuangan- akan juga menarik air dalam bentuk keringat), dan sebaiknya tetap banyak minum untuk mengganti cairan yang hilang. Memang usaha yang dilakukan sepertinya merepotkan tapi setidaknya bisa mengatasi masalah dalam waktu dekat dan cepat.

Ada beberapa metode pengobatan dalam hiperhidrosis mulai dari suntikan botox sampai operasi, tapi hal ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Namun jika Anda ingin memastikan pengobatan yang tepat, untuk kasus di atas Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, atau dokter estetika.

Jika kondisi yang Anda alami ada di point 3, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dahulu dengan dokter penyakit dalam. Dokter akan memeriksa kesehatan tekanan darah Anda, fungsi jantung dan juga kelenjar tiroid Anda jika diperlukan melalui pemeriksaan lab. Jika telah ditemukan penyebabnya, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat, atau merujuk Anda ke dokter spesialis yang lebih mendalami masalah Anda.

Semoga jawaban kami bisa memberikan penjelasan seperti yang Anda butuhkan. Salam dari Mediasehat!

Sumber: mediasehat.com

Sunday 19 January 2014

Jerawat di Tubuh

Tanya:
Dok! Sudah lama saya punya masalah dengan kulit saya sejak remaja kira-kira umur 15 th sampai sekarang dikulit saya selalu muncul jerawat baik yang kecil maupun yang besar dan kalau jerawat tersebut telah sembuh noda bekasnya sulit hilang selama beberapa bulan, selama itu berjalan muncul kembali jerawat-jerawat baru dibagian tubuh yang lainnya. Awalnya sih cuma jerawat biasa yang suka ada diwajah setiap remaja, tetapi saya merasa ada sedikit kejanggalan karena gejala tersebut tidak kunjung sembuh sampai sekarang saya berumur 27 bahkan sejak beberapa tahun kebelakang sampai dengan sekarang jerawat-jerawat tersebut lebih banyak muncul di bagian-bagian tubuh saya yang lain seperti; lengan, punggung, pantat dan bagian dada padahal tangan saya jarang mengorek-gorek jerawat karena saya tahu dapat menimbulkan infeksi dll sehingga membuat saya sedikit kurang percaya diri, padahal pola hidup saya normal-normal saja tidak banyak mengkonsumsi makanan berlemak berlebihan cukup dengan 2 kali makan dalam 1 hari dan makanan kecil kalau lagi mood, jam tidur saya sekitar 6 - 7 jam/hari, juga saya terkadang berolah raga jonging dll selama kurang lebih 4 jam/minggu. Dikeluarga saya tidak ada yang memiliki masalah dengan kulit atau jerawat dan memang saya belum pernah mencoba untuk berobat atau konsultasi dengan dokter karena saya beranggapan mungkin penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya tapi itupun saya merasa ragu karena sudah menahun. Yang ingin saya tanyakan;

  1. Ada masalah/kelainan apa dengan kulit saya ?
  2. Pengaruh dari manakah penyakit ini sehingga bisa muncul pada diri saya?
  3. Kenapa selama lebih dari 10 th penyakit tersebut tidak kunjung sembuh?
  4. Penyakit apakah ini namanya ? dan,
  5. Bagaimana solusinya agar dapat sembuh dari penyakit jerawat tersebut ?

Budimansyah, 27 tahun

Jawab:
Dear Budimansyah,
Kemungkinan besar memang yang Anda alami adalah jerawat. Jerawat memang tidak melulu harus muncul di wajah. Biasanya jerawat muncul pada bagian kulit yang memiliki pori-pori agak besar, dan biasanya lagi, bagian-bagian tubuh tersebut sulit dibersihkan, atau misalnya selalu tertutup (ter-ungkeb) oleh pakaian yang mungkin tidak menyerap keringat dengan sempurna.

Satu hal yang memang penting untuk dicermati, hormon androgen pada pria memang bertanggung jawab salahsatunya dalam hal produksi sebum yang berlebihan, itulah kenapa biasanya pria cenderung mudah mengalami jerawat (misalnya pada usia remaja baligh, saat perkembangan hormon androgen sedang meningkat drastis), dan biasanya wanita yang mengalami jerawat yang parah pada umumnya memang memiliki kadar hormon androgen yang lebih tinggi dari wanita normal pada umumnya.

Ada beberapa hal yang bisa membantu setidaknya mengurangi, atau bahkan bisa mengatasi kondisi jerawat Anda.

  1. Saat ini hampir semua pakaian mengandung serat sintetis yang kurang baik dalam menyerap keringat berlebih. Oleh karena itu, gunakan pakaian dalam yang mengandung serat katun alami, karena serat katun mampu menyerap keringat dengan baik. Dan gantilah lebih sering jika perlu, terutama jika Anda termasuk kategori orang yang mudah berkeringat. Jadi kalau perlu bawalah kaus dalam dan celana dalam ganti saat Anda ke kantor supaya Anda bisa selalu menggunakan kaus dan celana dalam yang bersih dan kering.
  2. Pola makan yang berantakan, tidak teratur, dan gizi tidak seimbang juga mudah memancing jerawat (hubungannya dengan keseimbangan hormon), dan sebaiknya hindari jenis-jenis makanan tertentu yang dapat memancing jerawat, seperti coklat, makanan berlemak (tidak selalu harus dalam bentuk daging, misalnya sepotong croissant memiliki lemak yang cukup tinggi karena pembuatannya menggunakan lemak yg disebut corsvet), kuning telur dan olahannya, kurangi konsumsi susu dan olahannya. Perbanyak makan buah-buahan segar yang mengandung vitamin A, C dan E yang selain berfungsi sebagai antioksidan penangkal radikal bebas, juga bisa membantu menyehatkan kulit.
  3. Minum supplemen yang mengandung ketiga vitamin tersebut. Paling mudah Anda cari saja suplemen yang mengklaim diri sebagai vitamin untuk kulit/kecantikan karena biasanya kandungan vitamin dan mineralnya cukup lengkap dalam satu tablet.
  4. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, darah pun menjadi bersih karena terjadi pergantian cairan, sehingga kotoran-kotoran di dalam darah akan terbuang lebih sering.
  5. Rutinlah mandi dua kali sehari untuk membuang kotoran-kotoran dan debu yang menempel di kulit. Jangan sering-sering menggosok kulit terlalu kencang apalagi menggunakan alat penggosok karena bisa memancing iritasi. Jangan pula terlalu sering menggunakan sabun atau bedak yang mengandung antiseptik, karena kadang-kadang sabun atau bedak tersebut malah memancing iritasi yang mengakibatkan kulit Anda akan lebih mudah berjerawat. Cobalah cara alami seperti mandi dengan rebusan air sirih setidaknya setiap hari. Sirih mengandung antiseptik alami yang dapat membantu menyembuhkan infeksi pada kulit, termasuk juga jerawat.
  6. Jika perlu, gunakan losion antijerawat pada jerawat-jerawat Anda. Waktu yang paling tepat menggunakan sediaan topikal adalah saat setelah mandi, karena pori-pori masih terbuka yang bisa membantu penyerapan obat lebih maksimal.
Cobalah rutin mengikuti saran kami di atas setidaknya untuk sebulan penuh (jangan terputus), dan mungkin Anda akan mulai merasakan perbedaan yang signifikan walaupun tidak drastis. Apabila masih dirasakan sangat mengganggu, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut.

 Semoga berhasil ya, salam dari Mediasehat!

Sumber: mediasehat.com

Saturday 18 January 2014

Bekas Luka Tak Kunjung Hilang

Tanya:
Dok, saya mempunyai bekas luka yg tak kunjung hilang, tapi luka tersebut hitam pekat stlh saya oleskan dgn salep bakar & lama2 luka itu menyebar. memang saya ada darah manis. yg ingin saya tanyakan, bagaimana menghilangkan noda hitam yg pekat itu ( obat )

Jawab: 
Halo Teeana yang cantik,
Tee, tidak ada istilah "darah manis" dalam terminologi medis. Orang sering membuat istilah semacam "darah kotor" atau "darah manis" untuk menggambarkan kondisi kulit misalnya kulit yang mudah jerawatan, atau yang mudah ada bekasnya (seperti kondisi kulit kamu ya Tee).

Memang pada penderita diabetes (yang memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal), kendala yang selalu mereka hadapi adalah sulitnya terjadi pembekuan darah jika terdapat luka terbuka, yang kemudian bisa menyebabkan luka membusuk.

Kalau yang dapat kami tangkap, kulit kamu adalah tipe yang mudah membekas. Kemungkinan produksi melaninnya tinggi, karena melanin umumnya lebih banyak diproduksi pada saat kita luka (akibat jerawat, misalnya). Beberapa orang memang memiliki "bakat" ini, seperti halnya bakat terbentuknya keloid pada sebagian orang di dunia.

Sayangnya Teeana tidak menjelaskan lebih lanjut yang dimaksud dengan salep bakar itu apa, dan juga letak bekas luka itu dimana, apakah di wajah atau dibagian tubuh lainnya. Tapi bekas luka sebetulnya bisa disamarkan perlahan-lahan (dan lama kelamaan akan hilang juga), apabila proses pergantian kulit kamu lancar. Nah yang perlu diperhatikan adalah, apa saja yang menghambat proses pergantian kulit secara normal?

Antara lain, kurangnya kelembaban, baik kulit maupun tubuh. Banyak minum air putih akan menjaga kulit kamu tetap lembab dan sehat, sehingga proses pergantian kulit akan lebih lancar. Jangan lupa juga banyak-banyak mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan agar kulit kamu terlihat lebih cerah dan tidak kusam. Secara rutin, sebaiknya kamu melakukan peeling dengan cara scrubbing untuk kulit tubuh (menggunakan scrub atau lulur saat mandi) dan juga wajah, PALING SERING SEMINGGU SEKALI. Jangan terlalu sering karena pengelupasan kulit yang dipaksakan akan menyebabkan kulit kamu tidak sehat, dan fungsi kulit sebagai 'pelindung terluar' tubuh kamu akan terganggu.

Kalau kamu harus beraktivitas keluar rumah, jangan lupa menggunakan sunblock. Karena sinar UV selain akan menggelapkan kulit, juga berpotensi menyebabkan kanker kulit. Oleskan sunblock setidaknya setengah jam sebelum kamu beraktivitas ke luar ruangan, dan ulang penggunaan sunblock setiap 2 jam sekali, atau setiap kali terbasuh air (misalnya karena mandi atau berwudhu).

Terakhir, body lotion atau body cream yang bersifat mencerahkan bisa digunakan untuk membantu mencerahkan kulit perlahan-lahan. Pilih produk losion pencerah kulit yang aman, memiliki nomor registrasi dari badan POM, yang menjamin produk tersebut tidak mengandung bahan berbahaya. Sedangkan untuk menghindari rasa minder jika bekas luka tersebut terlihat, kamu bisa menggunakan concealer yang sewarna dengan warna kulit untuk efek menyamarkan.

Untuk usaha ekstra, kamu bisa mengoleskan lendir daging lidah buaya ke bekas luka tersebut, setidaknya setiap hari untuk minggu pertama, lalu berangsur-angsur diberi jarak di minggu-minggu selanjutnya (dua kali seminggu misalnya). Lendir daging lidah buaya secara tradisional dan turun temurun dipercaya dapat membantu menutup luka terbuka (luka teriris), dan jika digunakan rutin bisa membantu menghilangkan bekas luka. Tapi hati-hati jangan sampai terkena getahnya yang berwarna kuning karena akan terasa gatal sekali.

Semoga jawaban ini bisa membantu mengatasi masalah kamu ya, Teeana. Salam dari tim Mediasehat!

Sumber: mediasehat.com

Friday 17 January 2014

Jangan Remehkan Gatal-gatal

Setiap orang pernah merasakan gatal. Perasaan ini biasanya hilang dalam waktu singkat, namun pada banyak orang rasa gatal dapat menetap hingga bertahun-tahun dan makin memberat bahkan sampai mengganggu aktivitas dan menimbulkan komplikasi.

Untuk mengobati gatal, terlebih dahulu harus diketahui penyebabnya. Gatal seringkali merupakan manifestasi penyakit kulit, namun dapat pula menjadi petunjuk adanya suatu penyakit sistemik dalam tubuh yang mendasarinya. Hendaknya jangan diremehkan rasa gatal karena bisa jadi itu adalah cara tubuh memberi tahu adanya suatu penyakit yang berbahaya.

Asal & Penyebab

Gatal merupakan sensasi kurang menyenangkan yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Penelitian membuktikan bahwa reseptor gatal hanya ditemukan pada lapisan kulit teratas, sehingga gatal tidak pernah dirasakan pada jaringan yang lebih dalam seperti otot, sendi, maupun organ dalam. Mekanisme gatal dapat berasal dari (1) sistem saraf, yaitu akibat akumulasi bahan perangsang gatal dan akibat kerusakan saraf yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit seperti tumor otak dan kencing manis, (2) faktor psikologis yang berhubungan dengan gejala kelainan jiwa seperti halusinasi, dan (3) rangsangan pada reseptor saraf kulit.

Terdapat berbagai macam penyakit dan keadaan yang menimbulkan rasa gatal. Beberapa kelainan pada kulit yang sering menyebabkan gatal antara lain:

* Xerosis (kulit kering). Gatal-gatal pada kulit kering sering terjadi pada orang dewasa dan lansia, terutama di daerah dengan cuaca dingin. Bagian tubuh yang terasa gatal meliputi tungkai bawah, punggung, perut, dan pinggang.

* Dermatitis (ekzem). Merupakan peradangan kulit sebagai respons terhadap faktor yang berasal dari dalam (seperti pada dermatitis atopik) maupun luar (dermatitis kontak akibat berbagai bahan yang mengenai kulit, antara lain bahan kimia, sinar, suhu, dan mikroorganisme).

Berdasarkan stadium, dermatitis dibagi 3 yaitu:
(1) dermatitis akut yang ditandai oleh kelainan kulit berupa kemerahan, bengkak, bruntus-bruntus dan tampak basah
(2) dermatitis subakut, ditandai oleh kemerahan dan bengkak yang sudah berkurang dan mulai mengering, dan
(3) dermatitis kronis, ditandai oleh penebalan kulit yang kering disertai penggelapan warna kulit dan lecet akibat garukan.

* Infestasi parasit (kutu, tungau).

* Kutu kepala terutama menyerang anak-anak dan cepat meluas dalam lingkungan yang padat dengan kondisi higiene yang kurang baik. Cara penularan umumnya melalui perantara benda berupa sisir, bantal, kasur dan topi.

* Kutu badan biasanya menyerang orang dewasa dengan higiene yang buruk, seperti pada penggembala, dan dapat menular melalui pakaian maupun kontak langsung.

* Kutu rambut kemaluan menyerang orang dewasa dan dapat digolongkan sebagai penyakit akibat hubungan seksual.

* Skabies yang disebut juga gudik dapat menular melalui kontak langsung (berjabat tangan, tidur bersama, hubungan seksual) maupun melalui perantara benda (pakaian, handuk sprei, karpet, dll). Tidak seperti kutu, tungau skabies berukuran kecil sehingga sulit dilihat oleh mata telanjang. Ciri penyakit ini adalah gatal terutama pada malam hari, menyerang orang yang tinggal berkelompok, dan tampak kelainan kulit berupa terowongan dengan panjang rata-rata 1 cm. Bagian tubuh yang terkena antara lain sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian dalam, siku bagian luar, lipat ketiak, sekitar puting susu (pada wanita), pusar, bokong, alat kelamin (pada pria) dan perut bagian bawah.

* Urtikaria (biduran). Urtikaria sering dijumpai pada semua umur dengan penyebab yang beragam, di antaranya: obat (penisilin, sulfonamid, aspirin, pencahar, hormon, diuretik, kodein, opium, zat kontras), makanan dan bahan yang dicampurkan ke dalamnya (telur, ikan, kacang, udang, coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, semangka, zat warna, penyedap rasa, pengawet), gigitan serangga, bahan yang terhirup (serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang, zat semprot), dan bahan yang kontak dengan kulit (kutu, air liur binatang.

Lalu, serbuk tekstil, tumbuhan, buah, bahan kimia, kosmetik, losion penangkis serangga), suhu (berenang, memegang benda dingin, sinar matahari, panas pembakaran), tekanan (goresan, pakaian ketat, ikat pinggang), getaran dan tekanan berulang (pijatan, semprotan air), pekerjaan berat, demam, keringat, emosi, infeksi dan infestasi (bakteri, virus, jamur, parasit, cacing), faktor keturunan serta penyakit sistemik (pemfigus, lupus, keganasan pada kelenjar getah bening, hipertiroid, hepatitis, radang sendi).

* Penyakit jamur. Lingkup serangan jamur sangat luas, namun yang menyebabkan gatal adalah penyakit jamur pada kulit, seperti tinea (kurap), panu, kutu air, dan kandidosis kulit. Penyakit ini dapat mengenai segala umur dan biasanya timbul pada bagian tubuh yang lembab dengan higiene yang kurang. Rendahnya imunitas tubuh (seperti pada kencing manis dan infeksi HIV/AIDS) juga berperan dalam menimbulkan penyakit ini.

* Penyakit kulit lainnya, seperti folikulitis (radang folikel rambut), psoriasis dan liken planus.

Penyakit Sistemik

Selain kelainan kulit, gatal juga dapat diakibatkan oleh penyakit lain dalam tubuh. Penyakit sistemik yang dapat menimbulkan gatal antara lain:

* Penyakit ginjal. Didapatkan pada 80% penderita gagal ginjal kronis. Penyebab pastinya masih belum diketahui, namun diduga disebabkan oleh bahan-bahan yang gagal dikeluarkan oleh ginjal sehingga menumpuk dan menyebabkan gatal.

* Penyakit hati dan empedu. Terhambatnya aliran empedu sehingga substansi penyebab gatal tertimbun di kulit, menyebabkan gatal dan warna kuning pada kulit.

* Kelainan darah. Gatal dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam darah dan suatu keadaan peningkatan sel darah merah abnormal yang dinamakan polisitemia vera.

* Kelainan hormonal. Kelebihan dan kekurangan hormon tiroid (hiper dan hipotiroid), kelebihan dan kekurangan hormon paratiroid (hiper dan hipoparatiroid), serta kencing manis dapat menimbulkan gatal.

* Keganasan. Gatal terjadi pada hampir semua jenis keganasan, terutama pada kanker kelenjar getah bening (limfoma), kanker darah (leukemia), mikosis fungoides, sindrom karsinoid, kanker paru, keganasan pada saluran cerna dan sistem saraf.

* Keadaan lain yang juga disertai keluhan gatal antara lain kehamilan, penyakit pirai (asam urat), infeksi HIV/AIDS, infestasi parasit, lupus, tekanan darah tinggi, kelainan saraf, abses otak, psikologis dan kelainan jiwa, serta obat-obatan tertentu.

Penanganan

Penanganan gatal harus ditujukan pada penyebab yang mendasarinya. Untuk mendiagnosis penyebabnya secara tepat diperlukan keahlian dokter yang telah berpengalaman ditambah bantuan berbagai pemeriksaan penunjang bila perlu.

Jika Anda mengalami gatal-gatal berat yang mengganggu atau disertai gejala penyakit serius seperti yang telah diuraikan di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. Penderita dermatitis, infestasi parasit, penyakit jamur dan penyakit kulit lain sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Untuk gatal ringan dengan penyebab yang tidak membahayakan seperti kulit kering, dapat dilakukan penanganan sendiri berupa:
(1) mengoleskan pelembab kulit berulang kali sepanjang hari dan segera setelah mandi
(2) tidak mandi terlalu sering dengan air berkadar kaporit tinggi
(3) menggunakan sabun hipoalergenik dan nonbasa
(4) memasang alat pelembab udara, terutama di ruangan ber-AC dan
(5) mengenakan pakaian yang tidak mengiritasi kulit seperti katun dan sutra, menghindari bahan wol serta bahan sintesis yang tidak menyerap keringat.
(6) menghindari konsumsi kafein, alkohol, rempah-rempah, air panas dan keringat berlebihan
(7) menghindari hal-hal yang telah diketahui merupakan penyebab gatal
(8) menjaga higiene pribadi dan lingkungan, serta
(9) mencegah komplikasi akibat garukan dengan jalan memotong kuku dan menggosok kulit yang gatal menggunakan telapak tangan sebagai ganti menggaruk. Obat yang dapat dipergunakan antara lain obat oles antigatal (dengan kandungan mentol, kampor, kalamin dan doxepin HCl) serta obat minum, seperti doxepin dan antihistamin.

Oleh dr. Putu Ayu Elvina

Sumber: balipost.co.id

Thursday 16 January 2014

Bintik Bening Berair Gatal di Kaki dan Tangan

Tanya:
Yth. dr.Esti di kedua kaki/tangan saya sering keluar (kadang2 keluar/tdk) bintik bening dan berair kadang terasa gatal, apabila timbul bintik banyak/rapat kadang menjadi satu dan menjadi seperti melepuh, kalau dipecah/pecah sendiri (pakai sepatu) bisa menjadi koreng/infeksi, gatal2 ini sudah ber-tahun2 meskipun sudah ke dokter tapi juga tidak bisa sembuh. dok, sebenarnya ini jamur atau bakteri kenapa bisa sampai bertahun2 ? dan mohon saran obat/salep apa agar bintik itu tidak keluar/mengurangi, saya sudah coba macam2 salep (ex. betason, oxytetracylin, hydrocortison dll) tetapi tetap saja ada/timbul lagi, trim's atas penjelasannya
Kriswanto, 31 tahun

Jawab:
Dear ananda Kriswanto, Tepatnya di bagian kedua kaki atau tangan mana bintik-bintik bening berair itu muncul ? Bagian telapak tangan-kaki atau du sela-sela jari atau bagian-bagian lainnya ? muncul simetri di kanan-kiri tangan atau kaki ini (posisi kanan - kiri sama) atau acak saja ? Ada beberapa kelainan kulit dipicu oleh semacam virus atau kutu air, yang memberi gejala serupa yang ananda alami. Dermatitis kontak juga bisa bersifat demikian bila masih dalam keadaan ringan.

Coba perhatikan sekali lagi penyakit kulit ini sudah sering timbul-hilang terus menerus, lalu meninggalkan bekas atau tidakkah, ketika agak mereda ? Kalau penyakit ini penetrasinya tidak dalam, maka tidak meninggalkan bekas bermakna, penyebabnya lebih cocok berupa sebangsa binatang-binatang kecil atau dermatitis kontak ringan. Walau demikian tetap perlu penanggulangan tuntas.

Langkah preventif dapat dilakukan dengan menjaga kehigienisan kulit dan benda-benda sekitas yang sering tersentuh kaki dan / atau tangan. Kalau di rumah, menggunakan sandal / sepatu, kebersihannya harus dijaga dengan benar - bagian dalamnya dicuci bersih dan jemur di bawah sinar matahari secara teratur. Kalau penyakit bintik gatal berair itu sudah muncul, ada baiknya untuk menghindari infeksi sekunder (yang kemudian bisa jadi koreng, dll).

Salah satu cara mudah untuk mempercepat proses penyembuhan, adalah dengan hati-hati menusuk bintik berair dengan jarum halus "steril" (rendam / cuci dengan alkohol, sebelum - sesudah menusuk satu bintik), keluarkan cairan dengan menekannya dengan menggunakan kain kassa atau kapas bersih (supaya cairan tidak mengenai jaringan kulit sehat di sekitarnya), lalu kompres dengan cairan Rivanol (kapas yang telah dibasahi Rivanol) untuk menutup bekas tusukan atau bisa juga dengan lembar daun sirih yang telah dilemaskan dengan memanasinya di api kecil.

Untuk obat-obatan, yang paling mudah adalah pemakaian obat anti gatal plus antihistamin lokal seperti caladine atau bedak anti gatal yang sudah banyak ada di pasaran. Kalau memang bintik gatal berair ini akibat infeksi jamur atau bakteri, barulah benar penyembuhannya menggunakan obat gatal topikal plus antiinfeksi jamur / bakteri.

Obat-obatan topikal yang ananda pakai : 
1. Betason, itu biasa digunakan untuk eksim, dermatitis kontak, alergi, neurodermatitis, dll.
2. Oxytetracyclin, obat antibiotik. Penyakit kulit dengan infeksi bakteri.
3. Hidrokortison, biasa digunakan untuk penyakit kulit akibat alergi, eksem.

Obat-obatan di atas, walaupun topikal (aplikasi di kulit), adalah obat yang tergolong keras. Kemungkinan kenapa tiga obat ini tidak manjur adalah -) Tidak disiplin. Apakah ananda cukup rajin menggunakannya atau apakah ananda menggunakannya sesuai anjuran dokter yang memberikan ?! Yah.. kalau tidak, bagaimana bisa sembuh ?! -) Skeptikal. Keraguan diri akan obat yang diberikan ini termasuk defek psikologis.

Karenanya obat 'tidak diterima' dengan baik oleh tubuh, sehingga obat jadi tidak bisa bekerja dengan semestinya. -) Ketidak cocokan obat dengan penyakitnya, dengan kata lain obat yang diberikan tidak bisa menyembuhkan penyakit. Yang manakah ananda ini ? Sekarang yang jelas, ananda harus bisa menganalisa sebenarnya apa yang menyebabkan penyakit kulit ini muncul.

Ananda bilang bintik gatal ini kadang muncul kadang tidak, dan ini telah berjalan menahun, dan walaupun sudah ke dokter tapi tidak sembuh-sembuh juga. Makanya perlu saya tekankan pada ananda untuk lebih tahu kenapa penyakit ini bisa muncul. Mungkin karena alergi ?! dermatitis kontak (penyakit kulit karena kontak dengan sesuatu, bisa dianggap juga penyakit alergi) ? Sekarang lihat diri ananda, sudah terjaminkah kehigienisan diri dan sekitarnya ?! Bagaimana juga dengan kebersihan pakaian dan sprai tidur yang ananda pakai, sudah terjaminkah? Untuk penggunaan sepatu atau sendal dengan bagian depan tertutup, seperti yang susah saya sebut di atas, cuci dan jemur di bawah sinar matahari dengan seksama. Kalau tidak sempat mencuci, jemur saja di bawah matahari langsung.

Pencucian dengan penjemuran atau penjemuran langsung ini untuk mencegah kemungkinan adanya bakteri ataupun jamur berkembang biak di dalam situ. Ada kemungkinan juga ada kontaminasi di air yang dipakai sehari-hari di lingkungan ananda, perlu diperiksa kemungkinan adanya kebocoran pipa dan septic-tank. Kalau perlu gunakan cairan desinfektan larut air dengan konsentrasi tertentu (contoh produk desinfektan mandi detol atau betadine), dapat digunakan saat muncul penyakit kulit yang ananda keluhkan, untuk menghindari infeksi sekunder.
Demikian keterangan dari saya, semoga dapat membantu.

Bersama dr.Esti

Sumber: mediasehat.com

Wednesday 15 January 2014

Nyeri Karena Herpes|Penyakit Herpes

Kakek saya berumur 72 tahun menderita nyeri yang amat sangat. Mula-mula beliau mengalami bentol-bentol, kemudian bentol tersebut berair seperti cacar, tetapi hanya terbatas pada lengan dan dada kiri. Kakek amat menderita karena kelainan kulit ini yang semakin lama semakin melebar. Cairan pada bentolnya juga makin banyak dan beberapa pecah.

Menurut Kakek, daerah yang ada bentol tersebut panas dan nyeri seperti disiram cabai. Badan Kakek juga sedikit demam sehingga dia tak bisa tidur. Nafsu makannya juga menurun dan setiap hari dia terpaksa buka baju karena jika kelainan pada kulit ini tersentuh baju akan nyeri sekali.

Saya membawa Kakek ke dokter. Menurut dokter, Kakek menderita herpes zoster yang di masyarakat dikenal sebagai cacar ular. Penyakit ini akan berlalu, tetapi dokter memberikan obat untuk herpes, juga ada salep untuk mempercepat penyembuhan. Obat tersebut dimakan lima kali sehari dan memang kelainan kulit menjadi kering, tetapi berbekas.

Saya berharap dengan mengeringnya kelainan pada kulit, penderitaan Kakek akan hilang. Ternyata nyeri akibat herpes terus menetap dan sampai sekarang, sudah dua minggu, Kakek masih menderita nyeri. Kalau tak tahan, Kakek sampai menjerit kesakitan, apalagi jika kelainan tersebut tersentuh.

Apakah memang nyeri pada herpes sedemikian hebatnya? Adakah penyakit lain yang menyertai? Kenapa herpes sudah sembuh, tetapi nyeri masih berlanjut? Apa yang dapat dilakukan agar penderitaan kakek dapat berakhir? Bagaimana cara penularan cacar ular ini? Mungkinkah penyakit ini dapat dicegah, bagaimana caranya?

P di J

Penyebab penyakit herpes:

Virus varisela zoster

Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varisela zoster yang memberikan gambaran ruam pada kulit. Ruam ini kemudian akan berkembang seperti cacar dan memang kelainan kulit ini menimbulkan rasa nyeri. Herpes zoster biasanya terjadi akibat reaktivasi virus varisela zoster. Jadi, seseorang yang sudah sembuh dari varisela (cacar air) dapat mengalami herpes zoster.

Pada cacar air, kelainan dapat mengenai seluruh badan, sedangkan pada herpes zoster kelainan sesuai dengan persarafan sehingga hanya bagian tertentu yang mendapat persarafan tersebut yang mengalami kelainan. Karena itu, biasanya kelainan terbatas pada daerah tertentu dan hanya separuh badan. Artinya, kelainan tersebut hanya pada bagian kanan atau kiri badan saja. Memang pada kekebalan tubuh yang amat menurun kelainan dapat meluas, bahkan dapat menyeberang pada bagian tubuh lain karena persarafan yang diserang dapat lebih dari satu (multiple).

Gejala khas herpes zoster berupa ruam vesikuler (berair) dengan penyebaran unilateral, tersebar terbatas pada 1-3 dermatom. Daerah yang paling sering terkena adalah daerah dada dan lengan meski daerah lain juga dapat terkena, seperti muka. Jika herpes zoster menyerang muka dan melibatkan mata, rasa nyeri dapat dibayangkan akan semakin hebat. Bahkan, kalau kelainan mata tak ditangani dengan baik, hal itu berpotensi menimbulkan kebutaan.

Demam dan nyeri otot

Sebelum ada gejala kulit, biasanya sudah ada gejala pendahuluan berupa demam, lemah, serta nyeri otot dan tulang. Setelah 4 sampai 14 hari, barulah timbul kelainan kulit. Memang benar herpes zoster akan menghilang sendiri. Pemberian obat (asiklovir) akan mempercepat penyembuhan. Pada orang muda, penyembuhan mungkin menimbulkan sedikit bekas berupa kehitaman pada kulit. Namun, pada orang berusia lanjut dapat terjadi neuralgia post herpetic. Ini merupakan nyeri yang terjadi karena rangsangan saraf dan nyeri ini tetap ada meski herpes pada kulit sudah sembuh.

Pada orang berusia lanjut, masa penyembuhan lebih lama serta kejadian neuralgia ini lebih sering. Pencegahan penularan dengan vaksin varisela diharapkan juga dapat mencegah timbulnya herpes zoster di samping penyakit varisela. Memang ada kekebalan silang antara varisela dan herpes zoster, tetapi tampaknya kekebalan silang tidak terlalu kuat sehingga untuk orang berusia lanjut sekarang sudah tersedia vaksin herpes zoster. Namun, di Indonesia, vaksin baru ini belum ada. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah tersedia.

Rasa nyeri pasca-herpes zoster ini dapat dikurangi dengan terapi antinyeri. Jika dengan obat rasa nyeri tak juga hilang, Anda dapat meminta bantuan dokter neurologi atau bedah saraf untuk melakukan tindakan pada saraf yang terlibat. Jadi, saya anjurkan Anda membawa kakek Anda ke dokter saraf untuk mengatasi nyeri yang amat mengganggu itu.

Bersama Dr.Samsuridjal Djauzi

Sumber: Kompas

Tuesday 14 January 2014

Penyebab Kulit Kering

Kulit yang kering memiliki tingkat sebum yang rendah dan sangat sensitif. Kulit yang kering terjadi karena ketidak mampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban. Biasanya kulit akan terasa ketat dan tidak nyaman setelah dicuci kecuali jika langsung dioleskan dengan pelembab kulit. Kulit yang pecah-pecah adalah salah satu tanda-tanda dari kulit kering atau kulit yang dehidrasi.

Kekeringan ini biasanya akan semakin diperburuk oleh angin, temperatur yang ekstrem dan juga AC. Semua hal tersebut dapat menyebabkan kulit mengelupas dan terasa ketat. Kulit akan terlihat kusam, terutama disekitar pipi dan mata. Selain itu, juga akan tercipta garis halus di sekitar mulut Anda.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kulit kering :

  1. Kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan vitamin B.
  2. Udara kering adalah penyebab paling umum dari kulit kering, terutama selama musim dingin.
  3. Sabun dapat dengan cepat membuang minyak pelindung dari kulit, sehingga kulit menjadi dehidrasi.
  4. Paparan sinar matahari.
  5. Kosmetik yang tidak sesuai dengan kulit.
  6. Mandi berlebihan.
  7. Faktor usia dan perubahan hormon dapat menyebabkan kulit kering.
  8. Penyakit yang sedang di derita. Penyakit diabetes dapat menyebabkan fluktuasi glukosa dalam tubuh sehingga tubuh akan mengalami dehidrasi dan kulit menjadi kering.
  9. Obat-obatan yang dikonsumsi. Obat-obatan tertentu seperti dierutik, antispasmodic dan antihistamin dapat membuat kulit menjadi kering.
  10. Kondisi yang dialamikulit seperti dermatitis, eksim, psoriasis atau juga seborrhea.

Untuk mengatasi kulit kering Anda dapat melakukan hal-hal berikut :

  1. Jangan menggunakan air panas ketika mandi. Karena air paas dapat membuang minyak alami dari kulit. Gunakanlah air yang hangat-hangat kuku.
  2. Hindari menggunakan bahan-bahan yang kasar untuk pakaian dan handuk.
  3. Gunakanlah lotion kulit dan pelembab wajah setiap habis mandi, atau ketika kulit terasa kering.
  4. Gunakan sabun nondetergent atau produk dengan pH netral untuk membersihkan kulit Anda ketika mandi.
  5. Untuk Anda yang memiliki kulit wajah kering, gunakanlah masker atau pelembab yang memang diformulasikan khusus untuk jenis kulit kering.

Sumber: spesialiskulit.com

Monday 13 January 2014

Penyebab Kutu Air

Kutu air (Athlete's foot) yang disebut bahasa kedokterannya tinea pedis. Kutu air merupakan infeksi dari Jamur dan biasanya mengenai kaki, meskipun tidak jarang terdapat di lipatan tangan. Perjalanan penyakit ini bisa berlangsung cepat atau lambat, tak jarang bersifat kambuh-kambuhan sesudah diterapi.

Penyebab:
Tubuh kita normalnya adalah inang dari berbagai macam mikroorganisme, termasuk bakteri dan jamur. Beberapa dari mikroorganisme tersebut bermanfaat bagi kita. Sebaliknya, pada kondisi tertentu dapat berkembangbiak secara cepat dan menimbulkan infeksi.

Gejala:
Athlete's foot (tinea pedis) biasanya terjadi di lipatan jari kaki dan tidak jarang mengenai lipatan tangan. pada awalnya gejala berupa pengelupasan kulit, iritasi, dan jaringan disekitarnya menjadi gatal, bau dan berwarna kemerahan. Tak jarang karena gatal yang sangat, seseorang cenderung menggaruknya dan timbul infeksi sekunder.

Diagnosis:
Didasarkan oleh gambaran permukaan dari kulit yang terkena, membutuhkan bantuan antara lain:
1. KOH dibawah mikroskop
2. Kultur Kulit di Laboratorium
3. Biposi lesi di kulit

Terapi: 
Memakai bedak anti jamur atau krim dapat mengkontrol dari infeksi. Antara lain mikonazole, clotrimazole atau tolnaftate. Penggunaan obat dapat diteruskan 1-2 minggu untuk mencegah kekambuhan.

Pencegahan:
1. Menjaga kaki tetap bersih dan kering, terutama diantara sela jari.
2. Mencuci kaki dengan sabun dan air, dan keringkan secara hati-hati. Cobalah sedikitnya sehari dua kali.
3. Gantilah kaos kaki, sepatu anda yang lembab agar tidak terjadi kekambuhan.

Bila dalam 2-4 minggu belum sembuh, konsultasikan ke Dokter anda yang terdekat.

Sumber: yasinfadillah.blogspot.com

Sunday 12 January 2014

Penyakit Kadas, Kurap

Ini dia, salah satu penyakit kulit oleh jamur (dermatophytosis) yang mudah dikenali karena bentuknya yang khas dan berpulau-pulau mirip kepulauan Indonesia Raya. Kadas atau kurap bisa menimpa siapa saja, terutama orang-orang di daerah tropis, lembab, panas, gerah dan orang-orang yang mudah berkeringat. Bahkan orang yang mandi lebih 2 kali seharipun atau yang sehari-hari bekerja di tempat ber-AC, masih dapat terkena Kadas. Kali ini kita hanya membahas kadas di badan (termasuk tangan dan kaki) atau di dunia medis dikenal dengan nama Tinea corporis.

Sebagian penderita kadas (Tinea corporis) cenderung mengabaikan penyakitnya kecuali ketika ada anggota keluarga atau teman dekat atau pihak lain yang mengingatkannya. Tak jarang kadas dibiarkan hingga bertahun-tahun sampai memenuhi pinggang dan bokong . (saya mengistilahkan dengan jajaran pulau-pulau Asia Tenggara, saking banyak dan luasnya)

Apa Penyebabnya?

Tinea corporis ( di badan) atau Kadas merupakan salah satu infeksi jamur dermatofitosis (dermatophytosis) pada permukaan kulit yang disebabkan oleh jamur dermatophyte. Terbanyak adalah spesies Microsporum canis, Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum. Jenis penyebab berbeda-beda di setiap wilayah dan tempat.
Bentuk (klinis) infeksi jamur dermatofitosis pada permukaan kulit dibedakan berdasarkan tempatnya, diantaranya:

  • Tinea Kapitis ( Tinea capitis ). Infeksi jamur yang terletak di kulit dan rambut kepala.
  • Tinea Korporis ( Tinea corporis ).  Terletak pada kulit wajah, badan, lengan dan bokong.
  • Tinea Kruris. Di daerah pelipatan paha, organ genital dan daerah anus. apat menyebar ke bokong dan perut bagian bawah.
  • Tinea Pedis. Terletak di kulit tangan dan kaki, sela jari, telapak tangan maupun kaki.
  • Tinea Unguium. Infeksi jamur dermatofitosis di kuku.
  • Tinea Imbrikata. Bercak bersisik dan melingkar serta terasa gatal.

Tanda-tanda Dan Keluhan

  • Tinea corporis ditandai dengan bercak berbagai bentuk. Terbanyak adalah bentuk annular (seperti cincin) dan iris (sirkuler). Masing-masing bercak dapat bergabung membantuk bercak yang lebih luas.
  • Bercak berbatas tegas dengan bagian tepi relatif lebih aktif dan lebih jelas dibanding bagian tengah.
  • Pada fase akut terasa gatal, clekit-clekit, terutama jika berkeringat dan cuaca panas.
  • Pada Tinea corporis menahun lebih sering diabaikan lantaran tidak menimbulkan keluhan selain keluhan kosmetik.

Pengobatan

Prinsip pengobatan ditujukan kepada pemberantasan jamur dan mengurangi keluhan penyerta (simptomatis) serta mencegah reinfeksi selama maupun setelah pengobatan.

Obat-obat yang lazim digunakan, diantaranya:

Anti Jamur Oral (diminum), misalnya:

  • Griseofulvin 500 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu. Hasil pengobatan biasanya mulai nampak setelah memasuki minggu ketiga.
  • Ketoconazole 200 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu.
  • Itraconazole 100 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 2 minggu.
  • Terbinafine 250 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 2 minggu.

Anti Jamur Topikal (salep, cream, bedak), misalnya:

  • Salep Whitfield. Obat kuno ini kadang masih cukup bagus. Dioleskan 2 kali sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu.
  • Miconazole 2%. (krim, bedak). Dioleskan 2 kali sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu. Pada Tinea corporis yang luas dan pada anak balita, dapat dipertimbangkan penggunaan obat luar berbentuk bedak (misalnya: daktarin dan mycorine), 2-3 kali sehari.
  • Ketoconazole 2 %. Dioleskan 2 kali sehari, setidaknya selama 2-4 minggu.

Adapun obat-obat untuk meredakan gatal, biasanya menggunakan antihistamin.
Obat-obat tersebut dapat juga diberikan pada Tinea bentuk (klinis) lain berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.

Fakta Seputar Pengobatan

Berdasarkan pengamatan selama praktek dan dalam pergaulan di tengah masyarakat maupun pertanyaan-pertanyaan seputar pengobatan infeksi jamur kulit melalui email, pada umumnya penderita kurang memahami bahwa pengobatan jamur memerlukan waktu yang lama, sedikitnya 2-4 minggu. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penjelasan atau mungkin penderita maunya bimsalabim sembuh dalam beberapa hari.

Tak jarang muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini:

Cak, saya sudah minum obat jamur oral dan cream, harganya muahal, tapi udah minum 5 hari koq gak sembuh-sembuh, napa ya ? Apa obatnya gak cocok ?

Tolong segera jawab, cak! Darurat nih! … Dah nebus obat anti jamur ratusan ribu, ehhh… setelah seminggu masih gak ilang-ilang. Ada obat yang cepet sembuh gak ?

Jamurku udah gak aktif…dah sembuh… koq bekasnya gak ilang-ilang ?

Aku didiagosa infeksi jamur oleh dokter kulit. Ada pantangan makanan gak sih ?

Dok, selangkanganku penuh jamur, menjalar ke daerah kemaluan. Bahaya gak ?

Dan masih banyak lagi pertanyaan senada yang memerlukan penjelasan tidak hanya sekali, namun adakalanya beberapa kali agar penderita benar-benar memahami bahwa pengobatan jamur kulit memerlukan waktu berminggu-minggu.

Penting diketahui bahwa jamur kulit tidak berbahaya, tidak ada hubungannya dengan golongan darah, tidak ada pantangan makanan dan yang lebih penting seyogyanya mematuhi saran dan anjuran dokter. A

Apabila setelah pengobatan 2-4 minggu ternyata si kadas masih krasan bercokol di kulit, sebaiknya kontrol ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lanjutan atau penggantian jenis obat.

Kegagalan Pengobatan

Beberapa faktor penyebab terjadinya kegagalan pengobatan, antara lain:

  • Penggunaan obat yang  kurang tepat, menyangkut jenis, dosis dan lamanya penggunaan.
  • Penggunaan obat yang tidak teratur, suka lupa dan bosan.
  • Adanya infeksi sekunder yang tidak sekaligus diobati.
  • Terjadinya infeksi ulangan (reinfeksi) selama pengobatan maupun setelah pengobatan.
  • Terjadinya resistensi obat akibat pengguanaan obat yang tidak teratur dan tidak tepat.

Upaya Pencegahan

Bagi seseorang yang sedang terinfeksi jamur kulit atau yang relatif mudah terinfeksi jamur berdasarkan pengalaman masa lalunya (pernah menderita infeksi jamur), ada baiknya berupaya mencegah penjalaran dan terulangnya infeksi jamur kulit dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menggunakan pakaian longgar dan sedapat mungkin terbuat dari bahan katun.
  • Menggunakan kaos kaki dari bahan katun dan menghindari memakai kaos kaki yang lembab.
  • Mengganti pakaian setiap hari dengan pakaian kering. (untuk yang kos-kosan hendaknya tidak membiasakan diri memakai pakian yang tergantung berhari-hari tanpa dicuci … termasuk yang gak kos juga) :P
  • Menggunakan sepatu yang tidak lembab. (jangan lupa menjemur sepatu yaaa)
  • Mengeringkan handuk setelah setiap kali digunakan.
  • Menghindari memakai pakaian orang lain yang sedang menderita infeksi jamur kulit.
  • Mandi dengan air bersih segera setelah mandi di tempat-tempat umum.
  • Jika perlu, menaburkan bedak atau bedak anti jamur terutama di sela-sela jari kaki dan pelipatan kulit.

Semoga bermanfaat.

Sumber: cakmoki86.wordpress.com

Saturday 11 January 2014

Sebaiknya Jangan Memencet Jerawat

Para remaja disarankan agar tidak memencet jerawat karena akan menyebabkan infeksi. Demikian disampaikan dokter kulit Laboratorium Pramita, dr Andrew Halim di Medan. Dia menganjurkan agar para remaja menjaga kebersihan kulitnya meskipun padat dengan aktivitas.
Jerawat muncul karena produksi minyak yang berlebihan. Sehingga antara produksi minyak dengan pengeluaran minyak dari kulit tidak seimbang. Akibatnya terjadi penyumbatan dan penumpukan, disertai dengan infeksi kulit.
Namun jika tidak disertai dengan infeksi, biasa kita sebut dengan komedo. Sedangkan jika terjadi infeksi itu lah jerawat. Jerawat yang dipencet akan menyebabkan peradangan, kata dokter Andrew.
Jerawat sering muncul pada masa pubertas, yaitu usia 14-19 tahun. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat di usia 12-25 tahun, 15% populasi di usia 25 tahun. Parahnya, jika tidak teratasi dengan baik, seseorang dapat terkena jerawat hingga usia 40 tahun.
Untuk terhindar dari jerawat, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut:
Kurangi minyak berlebih dengan krim atau gel jerawat. Pilih produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan aktifnya.
Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Anda dapat menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak.
Jangan menggunakan make-up terlalu berat. Kosmetik tabur mengindarkan kulti dari iritasi.
Sebelum tidur bersihkan make up.

Sumber: mediaonlinenews.com

Friday 10 January 2014

Penyakit Eksim|Cara Merawat Kulit Eksim Pada Balita

Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.

Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.

Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.

Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.

Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.

Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Eksim popok

Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.

Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.

Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.

Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.

Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.

Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.

Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.

Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.

Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).

Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.

Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat

Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.

Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)

Sumber: dranak.blogspot.com

Mengenal Gangguan Vitiligo Pada Kulit

Vitiligo merupakan bercak-bercak putih/hipopigmentasi yang dapat muncul pada kulit. Sebagian besar penyakit kulit mungkin bukan merupakan penyakit berbahaya yang mengakibatkan hal fatal, namun kenyataannya penderita penyakit kulit seringkali dibuat resah dengan penyakitnya, sehingga dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan mereka. Pada akhirnya, seringkali si penderita merasa penyakitnya lebih berbahaya daripada penyakit apapun yang dideritanya karena adanya gangguan kosmetis yang mengganggu kehidupan sosialnya itu, apalagi bila proses pengobatannya cukup memakan waktu yang tidak sebentar, dengan penyebab yang kurang dapat terjelaskan pula berkaitan dengan kelainan yang ada pada metabolisme tubuhnya sendiri. Informasi yang salah dan kurangnya penerangan, juga sering menjadi penyebab gangguan ini semakin merepotkan. Salah satu dari penyakit kulit yang dianggap cukup meresahkan adalah vitiligo., yang dari sekian banyak survei cukup banyak menimbulkan gangguan stress pada penderitanya.

Sekilas Tentang Vitiligo 
Secara gambaran penyakit, vitiligo merupakan bercak-bercak putih/hipopigmentasi yang dapat muncul pada kulit. Sedikit berbeda dengan penyakit panu yang disebabkan oleh jamur, bercak ini selain tidak gatal biasanya kelihatan lebih terang dan jelas sehingga dirasakan sangat mengganggu, dan cenderung pula menyebar dan bertambah besar atau banyak. Vitiligo sebenarnya berbeda dengan albino walaupun dalam hal warna yang ditimbulkan kelihatan mirip, karena albino merupakan kelainan genetik yang langsung timbul menyeluruh sedangkan vitiligo muncul secara bertahap dan bukan bawaan. Beberapa ahli menyebutkan penyakit ini berada di belakang tampilan penyanyi terkenal Michael Jackson yang kelihatan seperti berkulit putih meskipun ras sebenarnya adalah kulit hitam. Latar belakang kelainan ini sendiri diakibatkan oleh adanya kerusakan sel pigmen pembentuk warna kulit, melanin, yang dihasilkan oleh sel melanosit.

Hingga saat ini, faktor utama terjadinya vitiligo dianggap disebabkan oleh gangguan imunitas tubuh atau secara autoimun dari dalam tubuh penderitanya sendiri dimana sel-sel pigmen tersebut dihancurkan sendiri oleh tubuh. Bercak-bercak putih ini dapat muncul begitu saja tanpa didahului adanya gejala klinis, dan seringkali sulit disembuhkan dan dikembalikan ke keadaan normal dengan cepat. Menghambat penyebarannya juga merupakan hal yang sulit karena faktor autoimun yang belum dapat dijelaskan sepenuhnya tersebut. Dalam beberapa kasus, vitiligo juga bisa menyerang rambut akibat kerusakan sel pigmen tersebut. Ada banyak pendapat yang menghubungkannya dengan pengaruh paparan sinar matahari, gangguan emosi, iritasi berlanjut, trauma fisik dan beberapa penyakit lain seperti penyakit Addison, diabetes, anemia pernisiosa dan tiroid, namun ini pun belum sepenuhnya bisa dibuktikan. Secara umum, banyak juga pendapat yang tidak menggolongkannya dalam kelompok penyakit melainkan hanya gangguan kulit, namun meskipun tidak berbahaya dari segi fungsi organ dimana semua struktur dan fungsi kulit masih berjalan dengan baik termasuk pengeluaran keringat, perlindungan dari kuman terhadap organ di bawahnya pengaturan suhu dan penyerapan berbagai zat, akibat lanjutnya terhadap problem psikologis kerap membuat pasien terus-menerus mencari setiap sisi terapi dan informasinya secara tak henti-henti.

Vitiligo dan Ultraviolet 
Walau paparan sinar ultraviolet belum dapat dipastikan sebagai pemicunya, hubungan penyakit ini dengan radiasi ultraviolet lebih dapat dijelaskan dengan potensi terkena radiasi yang lebih besar dibandingkan kulit normal. Warna putih, selain memantulkan juga menyerap sinar. Dengan adanya gangguan ini, maka bagian tubuh lain juga lebih mudah terbakar sinar ultraviolet sehingga bercak ini bertendensi untuk semakin menyebar. Jadi bukan terfokus pada pemicu awal seperti yang dipublikasikan beberapa studi bahwa bagian kulit yang lebih sering terkena adalah bagian yang beresiko terpapar sinar ultraviolet, namun adanya keterkaitan ini membuat para ahli menganjurkan penderita vitiligo untuk tidak terlalu lama terpajan sinar matahari. Dan ada pula resiko lebih besar yang mengancam dari hal ini dimana penderita vitiligo yang kerap berlama-lama berada di bawah pajanan sinar ultraviolet akan lebih mudah memicu kanker kulit, walaupun kasusnya masih cukup jarang dan lebih sering ditemukan pada penderita albino.

Terapi Yang Bisa Dilakukan 
Untuk kasus-kasus ringan, beberapa ahli menganjurkan untuk sekedar menyamarkannya melalui kamuflase dengan penggunaan kosmetik, namun ini juga bukan berarti vitiligo tidak memiliki cara terapi, meskipun kebanyakan keluhan pasien adalah perubahan yang cenderung sangat lambat bahkan nihil sama sekali. Menurut sebagian ahli, hal ini bisa dijelaskan dari tingkat kerusakan sel pigmen yang terjadi dimana bila masih minimal maka pengobatannya bisa berlangsung tak begitu lama namun bila kerusakan sel pigmen oleh autoimun tadi sudah mencapai tingkat berat pengobatannya akan menjadi sangat sulit. Ada beberapa cara melalui pemeriksaan histopatologis untuk mengetahui keadaan pigmen lewat memeriksa potongan kulit di bawah mikroskop dan sebagainya. Obat yang digunakan sendiri biasanya adalah obat oles berupa psoralen dan beberapa bahan lain termasuk beberapa jenis kortikosteroid dan tabir surya sebagai pelindung dari sinar matahari namun juga masih banyak pro dan kontra dari kalangan ahlinya sendiri. Beberapa obat tersebut dalam bentuk oral juga dianjurkan oleh sebagian ahli lain sebagai alternatifnya, atau dengan suntikan berkala kortikosteroid pada bercak tersebut yang kini sudah banyak ditinggalkan dengan berbagai alasan. Anjuran banyak ahli untuk melakukan pengobatan sambil berjemur di bawah sinar matahari pagi dalam waktu singkat bersamaan dengan penggunaan beberapa obat tadi juga sering dilakukan dan dinilai cukup efektif serta aman.

Beberapa negara maju menggunakan sinar ultraviolet A buatan dalam penatalaksanaannya namun ini juga memerlukan perhatian khusus karena efek samping penggunaannya dalam jangka waktu lama yang juga pernah dilaporkan terlebih pada penderita di bawah umur, dan pernah pula dipublikasikan cara penatalaksanaan dengan memutihkan seluruh kulit dengan sejenis obat turunan dari psoralen, dan ini yang kabarnya dilakukan terhadap seorang Michael Jackson tadi dengan indikasi vitiligo yang melebihi separuh luas kulit tubuh. Perkembangan terapi alternatif maupun tradisional juga sebenarnya sudah ada yang menjangkau permasalahan ini terutama penatalaksanaan dengan menggunakan akupunktur atau tusuk jarum dan beberapa cara tradisional yang agaknya masih memerlukan serangkaian penelitian lebih lanjut untuk keberhasilan jangka panjangnya, namun lagi, justru disini letak inti permasalahan dari penatalaksanaannya di mana penderita sebaiknya tidak menganggap vitiligo sebagai gangguan yang sama sekali tidak dapat disembuhkan dan terus melakukan berbagai alternatif pilihan pengobatan termasuk juga dalam mengatasi problem psikologisnya secara terpadu.
(dr. Daniel Irawan)

Sumber: waspada.co.id

Thursday 9 January 2014

Cacar Air

Cacar air atau chickenpox, dalam istilah kedoteran disebut Varicella,  adalah penyakit sebabkan oleh virus dengan nama Varizella-Zoster-Virus (VZV). Penyakit ini sangat mudah menular karena virus ini bisa tersebar melalui udara hingga beberapa meter. Cacar air biasanya meyerang anak kecil dan orang yang terkena cacar air meninggalkan kekebalan seumur hidup. Gejala klinisnya termasuk sakit kepala, dan munculnya ruam kuliat yang gatal di sertai lenting berisi cairan. Karena cacar air merupakan infeksi virus, maka pengobatan dilakukan hanya menghilangkan simptoma yang ada. dalam kasus tertentu, seperti pada pasien dgn sistem kekebalan rendah, terapi bisa dilakukan dengan memberi antiviral drug (obat anti virus). Walaupun penyakit cacar air ini menghilang, virus penyebabnya-VZV- bisa tetap menetap puluhan tahun didalam ganglion/simpul syaraf di tulang belakang dan syaraf otak dan suatu saat bisa terjadi re-aktivasi virus dan kembali muncul sebagai penyakit baru bernama herpes zooster. Untuk pencegahan tersedia vaksinasi, biasanya di berikan bersama imunisasi MMR.


Varizella-Zoster Virus

Virus penyebab cacar air, Varizella-ZosterVirus, sesuai dengan taksonomi  dinamakan juga Virus Herpes Simpleks-3. Virus ini termasuk dalam famili Herpesviridae, dengan subfamili Alphaherpesviridae.   Semua virus dengan famili ini mempunya struktur yang sama yaitu teridiri dari envelope ( selubung) dari lipid, dan didalamnya memiliki capsid berbentuk icosahedral. Didalam capsid tersimpan DNA virus yang berbentuk linear double standed (dsDNA). Jenis virus ini tersebar di seluruh dunia dan paling sering menyerang anak-anak. VZV sangat jarang menyebabkan infeksi yang sampai menimbulkan kematian, tetapi untuk ibu hamil dan orang dengan daya tahan tubuh yang sangat rendah, seperti penderita aids, bisa menimbulkan komplikasi yang serius.

Patogenesis

Tempat masuknya virus ke dalam tubuh terutama dari selaput lendir (membran mukosa)  pernapasan bagian atas dan conjunktiva. Virus kemudian be-replikasi( berkembang biak)  di nodus limfa terdekat dan sampai ke aliran darah( virรคmie). Sirkulasi virus dalam darah terjadi masih dalam masa inkubasi dan akhirnya sampai ke organ tubuh yaitu limpfa dan hati. Setelah terjadi replikasi lagi birus  kemudian menyebar menyerang sel2 monosit dalam darah dan akhirnya sampai ke kulit. Kemudian virus bisa di tersebar melalui udara (aerosol) dari penderita. Infeksi virus berakhir seiring dengan efek cytopathogen dari virus ini yang muncul sebagai ruam kulit yang gatal di sertai lenting berisi cairan. Bersamaa dengan itu, HZV menyerang simpul syaraf di daerah lumbal tulang belakang. Bertahun2 kemudian,biasanya mulai umur 45 tahun, bisa terjadi re-aktivasi virus dan terjadinya radang dalam simpul syaraf tersebut. Sehingga bagian kulit dengan jaringan syaraf tersebut muncul herpes zooster.

Komplikasi

Pada kebanyakan kasus pada anak-anak  penyakit cacar berlangsung tanpa komplikasi. Karena itu pasien yang harus rawat inap di rumah sakit tergolong rendah. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah adanya superinfeksi dari bakteri di tempat hasil garukan luka cacar, penyebabnya terutama staphylococcus. Selain itu, radang paru-paru ( pada orang dewasa sekitar 0,2-0,3%), adanya gangguan keseimbangan/koordinasi tubuh ( Ataksia) atau terjadinya sepsis yang berasal dari luka garukan( pada anak kecil sekitar 2-3 dari 10.ooo kasus). Komplikasi yang cukup berat lainnya yaitu terjadinya sindrom reye; ensepalitis atau meningitis; gangguan fungsi hati dan keluhan persendian. Perubahan struktur pembuluh darah (angiopati), yang bisa menimbulkan stroke, juga sebagai salah satu komplikasi cacar air yang jarang terjadi.

Cacar air selama kehamilan

Hanya sekitar 3-4% wanita dalam usia produktif  tidak memiliki antibody terhadap virus varicella-zoster dan kemungkinan besar bisa terserang, tetapi kasus cacar air selama kehamilan bisa dikatakan cukup  jarang karena hanya 1-7 kasus dari 10.000 kasus kehamilan. Adanya kemungkinan terjadinya akibat  atau komplikasi yang tidak di inginkan baik untuk ibu hamil maupun si janin mengharuskan penderita cacar mendapat perawatan dan perhatian khusus dari dokter. Sebaliknya munculnya penyakit zooster  selama kehamilan tidak beresiko untuk sang ibu hamil maupun si janin karena disatu sisi tidak terjadi penyebaran virus melalui darah yang bisa menyerang janin, di sisi lain sang ibu justru memproduksi antibody melawan virus tersebut dan setelah mencapai tubuh si janin, antibody akan memproteksi janin untuk tidak terinfeksi.

Congenital Varicella Syndrom

Sebutan lain untuk ini juga Fetal Varicella-(Zoster) Syndrom atau sindroma cacar air pada bayi di perut ibu. Proses penularan dari ibu hamil ke janin bisa terjadi selama kehamilan karena virus ini bisa menembus plasenta dan menyebar dalam tubuh janin. Seberapa beratnya komplikasi atau gangguan yang terjadi pada janin sangat bergantung pada waktu terjadinya infeksi dengan umur kehamilan. Akibat sindrom ini sangan beragam, mulai dari infeksi biasa tanpa simptom berarti sampai terjadinya aborsi. Terdapat hanya sekitar satu perempat kasus cacar air selama kehamilan yang memungkinkan terjadinya penularan ke bayi dan dari sekian kasus yang ada itu, hanya beberapa persen saja yang terkena Congenital Varicella Syndrom, karena itu terjadinya embriopati atau fetopati pada janin cuma sekitar 1-2% dari seluruh kehamilan dengan cacar air. Terdaftar ada sekitar 112 kasus terjadinya sindroma ini sejak pertama kali ditulis pada tahun 1947. Simptoma yang paling sering terjadi yaitu kerusakan/gangguan kulit ( sekitar 75%), diikuti oleh gangguan sistem syaraf ( terjadinya atropi/penyusutan  sel2 otak dan tulang belakang, kelumpuhan, muculnya kejang2, dll) yang hampir sekitar 2/3 dari kasus yang ada. Juga adanya gangguan mata atau kelainan dalam pembentukan kerangka pada setiap 1 dari 2 kelahiran. Kerusakan organ tubuh dan otot jarang di jumpai. Setidaknya 25-30% dari bayi yang lahirkan meninggal dunia. Hampir 80% semua congenital varicella syndrom terjadi setelah sang ibu terifeksi antara minggu ke-9 sampai ke-20 kehamilan, walaupun begitu resiko terjadi komplikasi tetap ada mulai minggu ke-5 sampai minggu ke-20 kehamilan.

Herpes Zooster

Sekitar 20% dari orang yang pernah terkena cacar air dalam hidupnya, suatu saat akan terinfeksi herpes zooster minimal sekali seumur hidup. Biasanya infeksi ini terjadi mulai umur 45 tahun. Penyebabnya karena virus yang sama bisa tetap bertahan hidup puluhan tahun dalam simpul syaraf spinal. Sehinggapada saat daya tahan tubuh menurun, bisa juga karena stress, terjadi reaktivasi virus dan muncul penyakit  herpes zooster. Penderita dengan zooster bisa menularkan cacar air kepada orang lain yang belum kebal, tetapi sebaliknya orang yang terkena cacar tidak akan menyebabkan yang orang lain terkena zoster.

Terapi

Varicella bisa sembuh dengan sendirinya.pengobatan cacar air ini terutama dibatasi untuk penganggulangan keluhan yang ada, penggunaan obat untuk kasus ringan tidak di perlukan.  Keluhan itu antara lain adanya rasa gatal2 di kulit, bisa di bantu dengan  menaruh kompres dingin dan lembab atau menabur bedak tertentu. Bagi anak kecil di anjurkan untuk memotong kuku jari supaya tidak terjadi luka garukan dan bahaya terjadinya superinfeksi oleh bakteri di bekas luka garukan. Kalau terjadi demam bisa di berikan parasetamol atau ibuprofen, pemberian asam salisilat (aspirin) tidak di anjurkan untuk anak kecil untuk menghindari terjadinya Sindrom Reye. Obat anti virus, seperti asiklovir, bisa di berikan pada anak di atas 2 tahun untuk membantu penyembuhan atau me-minimalisir infeksi jika di berikan dalam waktu 24 jam pertama. Untuk penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti pada pengidap HIV, pemberian obat harus selalu  dilakukan.

Pencegahan/Profilaktis

Pre-exposure Prophylaxis  (PEP)

Yang di maksud dengan PEP yaitu di lakukannya proses pencegahan supaya tidak terjadi kontak dengan kuman, sehingga kemungkinan terjadi infeksi minimal. Dalam hal ini proses terjangkitnya cacar air di sekitar lingkungan rumah sebenarnya tidak membutuhkan perlakuan khusus, dianjurkan supaya penderita menghindari tempat2 umum supaya tidak menjangkiti yang lainnya. Di dalam keluarga misalnya, bagi anggota keluarga yang punya risiko tertentu (misalnya anak yang belum di vaksin) sebaiknya menghindari atau tidak berdekatan dengan penderita. Sebaliknya orang yang sudah pernah terkena cacar air tidak ada resiko terjangkit untuk kedua kalinya. Lain lagi halnya untuk pasien di rumah sakit dan terinfeksi cacar air, pasien harus di isolasi/karantina di kamar tertentu untuk menghindari tersebarnya virus ke pasien lainnya, terutama yang sekamar.

Post-exposure Prophylaxis ( PreEP)

PreEP maksudnya mencegah suatu kuman penyakit yang sudah masuk ke dalam tubuh supaya tidak muncul sebagai gejala klinis atau menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. Pencegahan ini di lakukan dengan memberikan antibody atas Virus Varicella-Zoster ke dalam tubuh orang yang kemungkinan besar terjangkiti, yaitu untuk ibu hamil yang tidak di vaksin atau tidak terkena cacar air sebelumnya; pasien dengan gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh ( terutama jika imunitas terhadap VZV tidak diketahui); dan bayi yang baru lahir yang ibunya 5 hari sebelum atau 2 hari sesudah kelahiran terkena cacar air. Untuk orang2 dengan risiko tersebut di suntikkan preparat  Immunoglobulins (Ig)-Varizella-Zoster dalam waktu 96 jam pertama supaya cacar air tidak muncul ke permukaan.

Vaksinasi

Pencegahan yang paling baik di lakukan yaitu dengan di vaksinasi terutama buat anak-anak. Vaksin berisi virus cacar air yang sudah di lemahkan sehingga virus masih berkembang biak di dalam tubuh tanpa meyebabkan gejala klinis.  Vaksinasi bisa dilakukan pada bayi yang berumur  12 bulan. Pada anak mulai umur 13 tahun, orang dewasa atau bayi yang mendapat vaksin pertama kali kurang dari 12 bulan, harus di berikan vaksin ke dua dengan waktu minimal 6 minggu sesudah pemberian vaksin pertama. Untuk orang dengan sistem imum normal biasanya mendapat kekebalan kira2 dalam 4 (+/- 1) minggu sesuah suntikan pertama. Tujuan pemberian vaksin dua kali  ini untuk menaikkan tingkat kekebalan tubuh dari sekitar  72 menjadi 90%.

Indikasi untuk Vaksinasai

Di Indonesia vaksinasi dilakukan untuk anak dengan umur sekitar 11 sampai 18 bulan, paralel dengan pemberian vaksin MMR atau beberapa saat sesudahnya. Orang yang belum pernah terkena cacar air antara umur 9 sampai 17 tahun sebaiknya tetap di vaksinasi. Selain itu vaksin  tetap di anjurkan untuk orang yang beresiko seperti wanita yang tidak kebal sebelum hamil; pasien dengan penyakit neurodermitis; penderita leukimia; pasien yang akan menjalani pengobatan dengan imunosupresi atau transplantasi; petugas kesehatan (seperti dokter dan suster), terutama di klinik anak, tempat persalinan, klink onkologi ( dengan pasien2 penderita kanker), dan bagian gawat darurat(ICU) sebuah rumah sakit; dan juga untuk karyawan atau guru yang berhubungan dengan anak kecil.

Kontraindikasi untuk Vaksinasi

Vaksin tidak di bisa berikan untuk orang  sakit akut dengan demam tinggi ( >38,5°C ). Secara umum, orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah juga tidak di vaksinasi, tetapi dalam kasus tertentu bisa terjadi pengecualian atau bahkan di haruskan. Selain itu, Vaksinasi tidak dilakukan selama kehamilan karena virus bisa ditularkan ke tubuh janin, dan dengan alasan yang sama sebaiknya tidak terjadi kehamilan dalam waktu kurang dari 3 bulan sesudah divaksin. Kalaupun hal ini terjadi, misalnya karena tidak diketahui adanya kehamilan dan secara tidak sengaja tetap di vaksin, maka tidak ada alasan untuk menggugurkan kandungan, karena sampai saat ini belum ada bukti terjadinya kecacatan atau gangguan lainnya pada janin.

Sumber: infeksi.wordpress.com

Wednesday 8 January 2014

Cegah Penyakit Kulit dengan Mandi Teh Hijau

Di antara ketiga jenis teh, teh hitam, teh hijau, dan teh oolong, teh hijau dipercaya sebagai jenis teh yang paling berkhasiat untuk kesehatan. Selain diseduh dan diminum langsung, manfaat teh juga bisa kita rasakan jika kita mandi menggunakan ramuan teh hijau, khususnya untuk mengobati peradangan akibat penyakit kulit.

Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti dari fakultas kedokteran Universitas Georgia dan dipublikasikan dalam jurnal Experimental Dermatology, disimpulkan bahwa teh hijau efektif mengobati peradangan akibat penyakit kulit seperti psoriasis, rambut berketombe, bahkan lesi kulit yang berkaitan dengan penyakit lupus.

Psoriasis merupakan suatu peradangan kulit yang ditandai dengan kondisi kulit memerah, gatal, kering, dan mengelupas berbentuk serpihan berwarna perak, yang terjadi di hampir sekujur tubuh. Normalnya, sel kulit ari tumbuh dan berganti dalam waktu 28 hari, namun akibat gangguan sistem kekebalan tubuh, proses itu dipercepat sehingga pergantian kulit terjadi hanya dalam dua sampai empat hari. Meski tidak menular, penampilan kulit akibat penyakit ini cukup "mengerikan".

Penelitian awal para ahli dari Georgia tersebut menunjukkan mandi menggunakan ekstrak teh hijau akan memperlambat pertumbuhan sel kulit pada tikus percobaan yang secara genetik memiliki predisposisi prosiasis.

Teh hijau akan memperlambat produksi sel kulit yang berlebihan dengan bekerja pada enzim caspase-14, suatu enzim yang berkaitan dengan siklus pertumbuhan sel kulit.  Pada pasien psoriasis dan penyakit kulit lain yang sejenis, perkembangan sel kulit tidak terkontrol sehingga menyebabkan kulit menebal dan bersisik. Ekstrak teh hijau akan mengurangi kelainan dan memicu caspase-14 menjadi bentuk aktif.

Meski menunjukkan hasil yang menggembirakan, para ahli mengingatkan bahwa hasil ini masih sementara, karena belum terbukti berhasil pada manusia. Dibutuhkan beberapa tahapan penelitian lain sebelum para pasien psoriasis menemukan jalan keluar dari penderitaannya.

Sumber: Kompas

Tuesday 7 January 2014

Gejala, Pencegahan Dan Penyembuhan Rosacea

Rosacea terjadi akibat adanya peradangan pada kulit atau pembuluh darah. Rosacea biasanya berwarna kemerahan. Pada 2010, penderita rosacea diperkirakan sekitar 45 juta orang di seluruh dunia mengalami penyakit kulit ini. Kebanyakan orang sering tidak sadar sedang mengalami penyakit rosacea ini sebab mereka menduga wajah mereka memerah disebabkan sensitif terhadap matahari, yang jika dibiarkan akan sembuh dengan sendirinya, sehingga menyembukan rosacea bukan sesuatu keharusan. Rosacea juga diyakini sebagai warisan genetik. Selain itu juga disebabkan adanya bakteri kulit, kerusakan akibat sinar matahari dan stres. Rosacea lebih terjadi pada seseorang yang memiliki jenis kulit sensitif dan tipis (contoh: orang Inggris, Irlandia dan Eropa Timur), dan jarang terjadi pada seseorang yang berkulit gelap seperti orang dari ras Mediterania, Hispanik dan Asia. Berikut ini merupakan gejala atau tanda rosacea, pencegahan rosacea serta bagaimana menyembuhkan rosacea.
Adapun gejala-gejala atau tanda rosacea adalah sebagai berikut:

Flushing atau persistent redness. Kemerahan pada wajah. Kemerahan yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat saat tersenyum, mengerutkan kening, atau menyipitkan mata.
Benjolan dan jerawat. Benjolan atau jerawat pada kulit, baik kecil dan padat (papula) atau penuh nanah (pustula). Atau mungkin lebih mirip dengan jerawat komedo. Hal ini biasanya disebut jerawat rosacea.
Terlihatnya pembuluh darah. Terlihatnya garis merah atau pembuluh darah (telangiectasia) samara-samar di wajah disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah.

Iritasi mata. Banyak orang menderita iritasi mata akibat rosacea disebut rosacea okular.
Penampilan kulit wajah kering. Kulit wajah kasar dan terlihat kering.
Plak. Bercak-bercak merah dapat terjadi pada kulit yang terkena.
Pembengkakan – Edema adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebutkan pembengkakan wajah.
Penebalan Kulit – Kulit dapat menebal dengan pori-pori yang besar yang disebut rhinophyma.
Pencegahan rosacea dapat dilakukan dengan melakukan beberapa perawatan kulit yang benar dan gaya hidup yang sehat, seperti:

Menjaga kebersihan kulit Anda. Bersihkan dengan lembut beberapa kali sehari. Gunakan pembersih yang lembut dan menghindari pembersih muka yang kasar sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit Anda.
Pakailah tabir surya yang lembut, jika Anda ragu dengan suatu produk, gunakan tabir surya yang diformulasikan untuk bayi, saat Anda pergi. Matahari dapat memperburuk kondisi Anda.
Cobalah selalu menjaga kelembaban kulit Anda. Tinggal di lingkungan yang ber-AC pada yang panas, maka semprotkan wajah Anda dengan air dingin. Minum air putih minimal satu hari 8 gelas. Gunakan pelembab yang alami sesuai dengan jenis kulit Anda.

Jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, untuk menghindari uap panas dapat membuat iritasi pada wajah Anda.
Hindari sauna, mandi uap dan kolam air panas serta facial steam.
Evaluasi program diet Anda. Makanan tertentu dapat memperparah kondisi. Mulai membuat buku harian makanan, menuliskan apa yang Anda makan dan bagaimana wajah Anda bereaksi terhadap makanan tersebut. Mengurangi makanan pemicu dapat membantu menyembukan rosacea.

Seseorang dapat menyembuhkan rosacea dengan menggunakan obat-obatan konvensional atau menggunakan pengobatan alami. Namun menyembuhkan dengan menggunakan pengobatan konvensional hanya mampu menyembuhkan gejala atau tanda rosacea saja bukan penyebab dasarnya. Obat-obatan konvensional biasanya mengandung bahan-bahan seperti benzil alkohol, sodium hidroksida, asam laktat, propilen glikol. Sedangakan pengobatan dengan menggunakan bahan alami dapat menyembuhkan rosacea secara efektif, diantaranya sebagai berikut:

Evening primrose oil – memiliki kandungan asam gamma-linolenat (GLA) yang cukup tinggi. GLA adalah asam lemak penting yang menyebabkan kesehatan alami yang diproduksi oleh tubuh. Evening primrose oil mengurangi peradangan, merangsang sintesis protein, perbaikan dan memperbaiki kondisi kulit kering bersisik.

Flax seed oil, mengandung banyak omega-3 asam lemak esensial. Hal ini dapat memperbaiki kondisi kulit dan kuku dan mengurangi peradangan sel, juga membantu untuk meningkatkan kesehatan selular dan memberikan keseimbangan hormon.
Minyak borage, kaya asam gamma linolenat (GLA), lemak yang “baik” memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Minyak borage telah terbukti dapat mengurangi peradangan kulit, kekeringan, scaliness dan gatal-gatal.

Seng, membantu tubuh anda untuk menyembuhkan. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan yang tepat dari rambut, kulit, dan kuku. Ini adalah nutrisi yang paling penting bagi sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Lidah buaya, membantu untuk melembabkan dan meremajakan kulit serta dapat membantu membuat kulit lebih halus, tampak lebih muda, dan mengurangi keriput. Selain itu dapat mengurangi rasa sakit.
Chamomile, minyak ini dapat menembus lapisan-lapisan epidermis untuk meringankan peradangan dan menstimulasi regenerasi sel sehat. Ini adalah bagian yang sangat penting dari pengobatan alami untuk rosacea.

Sumber: spesialiskulit.com